DBS NEWS, SOPPENG – Ketika tak sedikit generasi Millennials yang berencana untuk pensiun dini agar dapat lebih menikmati hidup, ribuan lansia di Kabupaten Soppeng justru melakukan hal sebaliknya.
Para lansia ini masih harus bekerja keras guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari meski tak lagi berada di usia produktif.
Secara khusus, kelompok lansia menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah setiap orang yang telah berumur 60 tahun ke atas. Bahkan mereka yang berusia 46-59 tahun pun sudah dianggap “mendekati” lansia, atau disebut “pralansia”.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Soppeng, dari total 104.645 penduduk Kabupaten Soppeng yang bekerja pada tahun 2021, sebanyak 15.994 diantaranya merupakan mereka yang sudah berusia 60 tahun ke atas atau masuk dalam kelompok lansia.
Berdasarkan jenis kelamin, lansia yang masih bekerja di Kabupaten Soppeng didominasi oleh laki-laki, angkanya mencapai 11.842 orang, sedangkan lansia perempuan yang bekerja 4.152.
78 persen lansia yang masih harus bekerja ini adalah mereka yang tinggal di daerah pedesaan, sedangkan sisanya di daerah perkotaan.
Fenomena banyaknya pekerja usia 60+ di Kabupaten Soppeng ini sebenarnya sudah terjadi dari tahun ke tahun.
Di tahun 2020 misalnya, jumlah pekerja lansia bahkan mencapai angka 16.513 orang, naik drastis dibandingkan tahun 2019 yang hanya 14.271 orang.
Hal ini menjadi ironi tersendiri bagi Kabupaten Soppeng, pasalnya saat ini standar kehidupan di Soppeng dinilai sudah membaik, hal itu ditandai dengan naiknya Umur Harapan Hidup (UHH) warganya.
Data BPS Soppeng, Umur Harapan Hidup di Kabupaten Soppeng pada tahun 2021 mencapai 69 tahun. Artinya, rata-rata lama hidup warga Soppeng sampai meninggal yaitu kurang lebih pada usia 69 tahun.
Umur Harapan Hidup penduduk Soppeng ini naik tiap tahunnya, pada tahun 2019 Umur Harapan Hidup menunjukkan nilai 69,43 dan meningkat menjadi 69,65 pada tahun 2020.
Namun sayang, saat membaiknya standar kehidupan yang ditandai dengan naiknya umur harapan hidup yang berimbas pada meningkatnya populasi lansia, justru tidak diimbangi dengan kualitas hidup lansia itu sendiri.
Lansia di Soppeng justru masih harus bekerja demi kebutuhan hidupnya, bahkan kadang masih memiliki tanggungan keluarga yang masih bergantung padanya. (id)
Komentar