Ilustrasi
DBS NEWS, SOPPENG – Bagi sebagian masyarakat Kabupaten Soppeng, momen akhir tahun menyimpan memori kelam tentang serangkaian bencana alam yang pernah melanda.
Berdasarkan catatan arsip media lokal, Kabupaten Soppeng kerap kali menghadapi bencana banjir dan tanah longsor menjelang akhir tahun.
Bencana ini menjadi ancaman berulang yang meninggalkan rekam jejak signifikan terkait korban jiwa dan kerugian materi.
Sebagai pengingat untuk selalu waspada, berikut adalah deretan bencana yang pernah terjadi di Kabupaten Soppeng pada periode akhir tahun:
Banjir dan Longsor di Desember 2024

Bencana ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Soppeng sejak 19 Desember 2024 yang menyebabkan luapan sungai di berbagai kecamatan di Kabupaten Soppeng.
Beberapa Desa/Kelurahan yang terdampak bencana ini yaitu Macille, Ompo, Salokaraja, Mattabulu, Umpungeng, Kessing, Tottong, Leworeng, Lalabata Riaja, Donri-Donri, Appanang, Belo, Ganra, Soga, Watu, Macanre dan Bulue.
Bencana ini menyebabkan kerusakan infrastruktur yang cukup parah. Salah satu kerusakan yang signifikan adalah hanyutnya jembatan gantung yang menghubungkan Desa Soga dengan Desa Mariorilau.
Banjir di Desember 2022

Banjir ini terjadi pada 23 Desember 2022. Bencana ini lagi-lagi disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.
Bencana ini merendam sembilan desa di tiga kecamatan di Kabupaten Soppeng. Desa yang terdampak ini yaitu Ganra, Belo, Donri-donri, Tottong, Kessing, Leworeng, Kaca, Limpomajang, Attang Salo dan Batu-batu.
Lokasi banjir terparah ada di Ganra dan Belo, Ketinggian air diperkirakan mencapai 50 cm. Banjir ini juga menyebabkan akses jalan poros Soppeng-Sidrap di tutup.
Banjir Bandang di Desember 2021

Banjir bandang akibat hujan deras ini terjadi pada 6 Desember 2021. Banjir terjadi setelah tiga sungai yaitu Sungai Paddangeng, Sungai Lawo, dan Sungai Belo meluap ke permukiman warga.
Terdapat empat Desa/Kelurahan yang paling terdampak akibat bencana ini, yaitu Ompo, Maccile, Belo dan Paddangeng.
Banjir mengakibatkan dua unit rumah warga di Kelurahan Ompo hanyut terbawa arus, banyak rumah lain terendam, dan ternak warga hilang. Satu orang balita dikabarkan meninggal dunia akibat bencana ini.
Penulis : Idham







Komentar