Kemandirian Keuangan Pemkab Soppeng: Dari Optimis ke Pesimis?

Ilustrasi

DBS NEWS, SOPPENG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Soppeng tampaknya telah mengalami perubahan sikap yang signifikan terkait dengan rencana kemandirian keuangan daerah.

Dulu, pemerintah terlihat optimis bahwa daerah tidak akan bergantung sepenuhnya pada transfer anggaran pusat.

Bahkan Wakil Bupati Soppeng, Selle KS Dalle mengklaim telah menyiapkan sejumlah inovasi untuk mengurangi ketergantungan tersebut.

Inovasi itu bahkan secara gamblang diuraikan Selle dalam Rapat Paripurna di DPRD Kabupaten Soppeng, Selasa (9/9/2025).

“Inovasi mengurangi ketergantungan pada anggaran pusat, kami arahkan melalui penguatan sektor pariwisata berbasis kearifan lokal, pemberdayaan UMKM dan ekonomi kreatif, serta membuka ruang kerja sama investasi dengan pihak swasta,” ujarnya.

Selle meyakini, strategi tersebut dapat meningkatkan kemandirian fiskal Kabupaten Soppeng tanpa menggangu kebijakan nasional.

“Kami berharap, pelan tapi pasti, kemandirian fiskal kabupaten soppeng dapat semakin kuat namun selaras dengan kebijakan nasional dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” imbuh Selle.

Namun hanya berselang 21 hari kemudian, sikap optimis yang sebelumnya ditunjukkan Selle seolah berubah menjadi sikap pesimis.

Dalam kegiatan peresmian sekolah rakyat pada Senin (29/9/2025) lalu, Selle mengungkap fakta baru mengenai rencana transfer anggaran pusat yang akan diterima pemerintah daerah.

Pemkab Soppeng dipastikan bakal kehilangan anggaran bantuan dari pemerintah pusat sebanyak Rp188 miliar di tahun 2026 mendatang.

“Sudah diputuskan berkurang anggarannya Kabupaten Soppeng tahun depan atau tahun 2026 sebanyak Rp188 miliar,” ujarnya.

Menurut Selle, jumlah pemotongan anggaran ini jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya, dimana di tahun 2025 ini jumlah pengurangannya masih di angka Rp78 miliar.

“Jadi kalau ditambah 2025 dengan 2026, maka total Rp266 miliar berkurang anggaranya Soppeng,” ucap Selle.

Akibat pengurangan anggaran ini, Selle menyebut akan ada program yang terlambat terealisasi. Ia pun meminta masyarakat agar banyak mendoakan pemerintahan yang sekarang.

“Kondisi pemerintahan sekarang ini harus banyak doa dari masyarakat. Pemerintah butuh doa dan dukungan dari kita bagaimana menjalankan pemerintahan dengan baik.”

“Tentu banyak hal yang mestinya bisa kami lakukan dengan cepat tapi sekarang butuh proses, pelan-pelan,” ujar Selle.

Penulis : Idham

Komentar