Bupati dan Wakil Bupati Soppeng, Suwardi Haseng dan Selle KS Dalle
DBS NEWS, SOPPENG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Soppeng bakal menghadapi tantangan besar dalam menarik investor untuk membuka lapangan kerja di Bumi Latemmamala.
Hal ini lantaran masih rendahnya tingkat pendidikan sebagian Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Soppeng.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan, dari total 120.158 angkatan kerja di Kabupaten Soppeng pada tahun 2024, sebanyak 48.920 orang atau 40,71 persen hanya berpendidikan Sekolah Dasar (SD).
Sementara itu, 17.818 orang lainnya adalah lulusan SMP, 22.126 orang lulusan SMA, 10.081 orang lulusan SMK, 2.073 orang lulusan Diploma (I, II, III,) dan hanya 19.140 orang yang merupakan Sarjana.
Dibandingkan daerah lain di Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Soppeng berada diperingkat 17 sebagai daerah dengan jumlah angkatan kerja berpendidikan SD terbanyak.
Peringkat pertama ditempati oleh Bone dengan jumlah 193.528 orang, lalu berturut-turut Gowa (167.789 orang), Makassar (128.895 orang), Wajo (110.326 orang), Bulukumba (103.872 orang), Jeneponto (102.756 orang).
Kemudian Pangkep (84.408 orang), Pinrang (67.994 orang), Takalar (64.672 orang), Sinjai (63.797 orang), Bantaeng (63.410 orang), Tana Toraja (62.540 orang), Luwu Utara (62.340 orang), Sidrap (57.478 orang).
Maros (57.091 orang), Luwu Timur (50.069 orang), Luwu (46.893 orang), Toraja Utara (44.319 orang), Enrekang (32.711 orang), Selayar (28.639 orang), Barru (28.350 orang), Palopo (17.893 orang) dan Parepare (15.925 orang).
Sekedar diketahui, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, sempat menyoroti rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja di Indonesia.
Padahal menurutnya, kesiapan dan keterampilan sumber daya manusia menjadi salah satu pertimbangan utama calon investor sebelum menanamkan modalnya di Tanah Air.
“Saat investor ingin masuk, hal pertama yang mereka tanyakan adalah apakah tenaga kerjanya siap atau tidak,” ujar Rosan dikutip dari laman katafoto.
Oleh karena itu, penting bagi SDM untuk terus mendorong peningkatan keterampilan agar lebih kompetitif dan mampu memenuhi kebutuhan industri.
“Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Olehnya kami mengapresiasi sejumlah program up-skilling yang digagas oleh berbagai pihak, baik kementerian maupun lembaga,” kata Rosan.
Penulis : Idham
Komentar