Pengelolaan Sampah di Soppeng Capai Titik Krisis, Anggaran DLH Disinggung

Anggota DPRD Kabupaten Soppeng, Fauzi Algifary

DBS NEWS, SOPPENG – Anggota DPRD Kabupaten Soppeng dari Fraksi Golkar, Fauzi Algifary menilai persoalan pengelolaan sampah di Kabupaten Soppeng sudah mencapai titik krisis.

Hal ini disampaikan Fauzi dalam Rapat Paripurna penyampaian pemandangan umum fraksi DPRD atas Ranperda Pengelolaan Air Limbah dan Pengelolaan Sampah, Selasa (14/10/2025).

“Pengelolaan sampah telah mencapai titik krisis, di mana TPA Lempa di Kelurahan Lalabata Rilau mengalami kelebihan kapasitas atau overload, dengan volume timbulan mencapai lebih dari 40 Ton per hari sementara fasilitas dari lahan terbatas,” ujar Fauzi.

Hal ini diperparah dengan masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah secara mandiri, sehingga program inisiatif pemerintah seperti bank sampah, TPS3R dan sedekah sampah tidak berjalan maksimal.

“Pengelolaan sampah di Kabupaten Soppeng masih berorientasi pada sistem lama yaitu kumpul, angkut, buang. Bukan pada sistem pendekatan ekonomi sirkular yang bernilai tambah,” ujar Fauzi.

Olehnya, ia meminta pemerintah daerah untuk mengambil langkah nyata dalam meningkatkan kapasitas dan efisiensi pengelolaan sampah, baik melalui penambahan lahan TPA yang ramah lingkungan dan peningkatan dukungan anggaran bagi Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Perluasan bank sampah dan TPS3R serta penerapan sanksi tegas bagi pelanggar aturan lingkungan juga harus menjadi prioritas.

“Pemerintah juga harus mengembangkan teknologi pengelolaan moderen seperti pengelolaan energi dari sampah sebagai solusi jangka panjang,” ujar Fauzi.

Penulis : Idham

Komentar