DBS NEWS, SOPPENG – Pertolongan persalinan oleh dukun beranak kian ditinggalkan oleh masyarakat Soppeng.
Kesadaran untuk mendapatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten sudah begitu dominan.
Setidaknya itu yang terlihat dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng mengenai banyaknya kelahiran menurut penolong kelahiran terakhir dari tahun 2016-2021.
Tahun 2016, terdapat 3.186 kelahiran, dimana 3.183 diantaranya dibantu oleh Tenaga Medis, sedangkan sisanya 3 kelahiran dibantu oleh Non Tenaga Medis seperti dukun beranak.
Tahun 2017, terdapat 3.192 kelahiran, dimana 3.189 diantaranya dibantu oleh Tenaga Medis, sedangkan sisanya 3 kelahiran dibantu oleh Non Tenaga Medis.
Tahun 2018, terdapat 2.770 kelahiran yang seluruhnya dibantu oleh Tenaga Medis.
Tahun 2019, terdapat 2.978 kelahiran, dimana 2.977 diantaranya dibantu oleh Tenaga Medis, sedangkan sisanya 1 kelahiran dibantu oleh Non Tenaga Medis.
Tahun 2020, terdapat 2.957 kelahiran, dimana 2.955 diantaranya dibantu oleh Tenaga Medis, sedangkan sisanya 2 kelahiran dibantu oleh Non Tenaga Medis.
Tahun 2021, terdapat 2.811 kelahiran yang seluruhnya dibantu oleh Tenaga Medis.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng, Sallang menilai hal ini sangat positif dalam upaya pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak.
Apalagi menurutnya saat ini fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Soppeng, baik itu Rumah Sakit, Puskesmas dan Poskesdes, semuanya bisa dijangkau dengan mudah.
Didukung lagi dengan keberadaan PSC 119 di tiap kecamatan yang siap 24 jam secara gratis membantu ibu hamil yang mengalami kegagalan darurat yang memerlukan bantuan ambulance.
“Keberhasilan ini bisa dilihat dari angka kematian ibu di Kabupaten Soppeng yang termasuk rendah di Sulawesi Selatan,” kata Sallang, Rabu (8/6/2022). (id)
Komentar