DBS NEWS, NASIONAL – Masalah dalam sistem pembayaran Cash On Delivery (COD) masih sering kita dapati di kalangan masyarakat.
Perkaranya kebanyakan karena pembeli yang kecewa lantaran barang yang diterima tidak sesuai dengan yang dipesan.
Menjadi masalah, karena yang dijadikan sasaran amuk para pembeli adalah para kurir yang notabene hanya bertugas mengantarkan barang dari marketplace.
Lantas mengapa sistem COD masih digunakan dan tidak dihapuskan saja?.
Menghapus sistem COD ternyata sulit dilakukan karena sistem ini menjadi metode pembayaran yang paling banyak dilakukan oleh konsumen di Indonesia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), sistem pembayaran COD digunakan 73,04 persen konsumen.
Menghapus sistem COD akan mengancam berkurangnya pembeli.
Survei yang dilakukan oleh Jakpat untuk semester I 2021, pengguna COD didominasi oleh kalangan menengah ke bawah dan lebih populer di luar Pulau Jawa.
Alasan utama pembeli menggunakan COD karena mereka bisa memastikan menerima barang sebelum membayar. Alasan tersebut tercatat dalam survei Jakpat dengan angka 73 persen.
Alasan selanjutnya adalah pembeli merasa COD merupakan metode pembayaran yang simpel (60 persen) dan malas pergi ke ATM (30 persen).
Komentar