Ilustrasi reparasi kendaraan
DBS NEWS, SOPPENG – Tahukah anda, bahwa ada fakta menarik di balik meningkatnya jumlah kendaraan dan bertambahnya jalanan rusak di Kabupaten Soppeng.
Ternyata, terjadi pertumbuhan positif pada bisnis reparasi mobil dan sepeda motor di Kabupaten Soppeng pada periode atau tahun yang sama.
Data Ditlantas Polda Sulselbar yang dipublish pada Juli 2024 lalu, jumlah kendaraan berupa mobil, motor, truk dan bus di Kabupaten Soppeng mengalami peningkatan dalam setahun terakhir.
Tahun 2023, total jumlah kendaraan di Kabupaten Soppeng mencapai angka 91.226 unit. Meningkat dibandingkan tahun 2022, yang masih diangka 86.319 unit.
Kendaraan di Soppeng didominasi oleh motor yaitu sebanyak 77.996 unit, kemudian mobil sebanyak 6.433 unit, truk sebanyak 5.496 unit dan bus sebanyak 1.301 unit.
Nah, di periode yang sama atau tahun 2023, jumlah jalanan di Kabupaten Soppeng yang masuk kategori Rusak Berat mengalami peningkatan.
Data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), ada sekira 426,661 kilometer (km) jalan yang masuk kategori Rusak Berat.
Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2022, di mana saat itu jumlah jalanan kategori Rusak Berat masih di angka 358,697 km.
Selain itu, untuk kategori jalanan Rusak ada sebanyak 30,019 km, kategori Sedang sebanyak 38,354 km dan kategori Baik sebanyak 472,781 km.
Masih di periode yang sama, pertumbuhan positif terjadi pada bisnis reparasi mobil dan sepeda motor di Kabupaten Soppeng.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Soppeng, lapangan usaha berupa reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh hingga mencapai angka 9,62 persen di tahun 2023.
Nilai itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya atau tahun 2022, yang masih di angka 5,49 persen.
Bisnis reparasi ini bahkan ada di posisi ketiga sebagai lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi.
Pertumbuhan bisnis reparasi hanya kalah dari bisnis transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 13,45 persen dan Industri Pengolahan yang tumbuh sebesar 11,19 persen.
Namun secara telak mengalahkan pertumbuhan bisnis lainnya, seperti Penyedia Akomodasi dan Makan Minum yang hanya tumbuh di angka 9,26 persen, kemudian bisnis Kontruksi 6,35 persen, Pengadaan Listrik dan Gas 6,30 persen, Informasi dan Komunikasi 3,40 persen, Jasa Perusahaan 2,45 persen, Jasa Pendidikan 1,77 persen dan Real Estate 1,23 persen.
(Idham)
Komentar